Pelajaran Pertama Manusia Pertama
Bismillahirrahmanirrahim
"Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu." (Ali Imran: 59)
Selalu ada pelajaran dan hikmah dibalik kisah yang ada didalam Al-Quran. Nabi Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah setidaknya disebutkan 25 kali di dalam Al-Quran. Kisah tersebut memberikan banyak pelajaran penting, seperti tentang pertobatan manusia, tujuan penciptaan manusia, lemahnya manusia, dan banyak lagi.
Dalam artikel ini InsyaAllah akan kita diskusikan mengenai pertobatan manusia pertama.
Penciptaan Nabi Adam
Penciptaan Nabi Adam diterangkan di dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 59. Nabi Adam diciptakan Allah dari tanah. Penciptaan Nabi Adam juga disandingkan dengan penciptaan Nabi Isa. Nabi Isa lahir dari seorang wanita sholehah pilihan tanpa adanya ayah, terlebih Nabi Adam diciptakan Allah tanpa adanya Ayah dan Ibu. Hal ini menunjukkan betapa kuasanya Allah Maha Pencipta.
Di dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 30, terjadi percakapan antara Allah dengan Malaikat. Allah pada mulanya memperkenalkan kepada malaikat bahwa akan ada makhluk baru ciptaan-Nya yang akan ditempatkan di bumi. Namun, malaikat bertanya "Mengapa Engkau ciptakan makhluk yang merusak dan menumpahkan darah, sedangkan aku bertasbih memuji dan menyucikan nama Engkau?". Awal membaca ayat ini menjadi saya berpikir keras tentang penciptaan manusia, terutama mengapa manusia diciptakan. Di akhir ayat 30 Allah menjelaskan "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.". Dan dilanjutkan sampai ayat 33, yaitu Allah menjelaskan maksud dan tujuan mengapa manusia diciptakan Allah. Di ayat tersebut di jabarkan mengenai keistimewaan manusia berupa akal pikiran yang diberikan Allah.
Bujuk Rayu Setan
Babak baru setelah Adam diciptakan, Allah memerintahkan seluruh makhluk-Nya yaitu Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam.
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir. (Al-Baqarah: 34)
Malaikat mematuhi perintah tersebut dengan bersujud, tapi Iblis yang merupakan golongan Jin tidak sujud kepada Adam sebagaimana diperintahkan Allah. Di dalam ayat tersebut juga mengisyaratkan bahwa Iblis merupakan mahkluk yang menolak perintah dan menyombongkan diri. Hal ini menjadikan iblis termasuk orang yang menutup diri dari petunjuk Allah.
Akibat ulah dan perilaku yang tidak mematuhi perintah Allah, iblis dikeluarkan dari surga. Namun, sebelum dikeluarkan, iblis meminta kepada Allah diberi penangguhan waktu untuk menggoda Adam dan anak cucunya sehingga terjerumus ke dalam rayunya. Allah mengabulkan doa Iblis. Cerita ini terdapat dalam Surat Al-A'raf ayat 11-17.
Setelah Iblis dikeluarkan dari surga, Allah memerintahkan Adam dan Istrinya untuk tidak mendekati pohon yang dilarang. Namun, dendam dan kesombongan Iblis kepada Adam terus menyala sehingga Adam dan Istrinya berhasil termakan tipu daya Iblis. Alhasil Nabi Adam dan Istrinya keluar dari surga.
Allah Maha Pengampun
"Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah: 37).
Nabi Adam dan istri keluar dari surga setelah berhasil digoda oleh iblis. Namun, disinilah titik menariknya, Allah mengajarkan Nabi Adam untuk bertobat kepada-Nya setelah Adam melakukan perbuatan yang dilarang-Nya. Tak hanya itu Allah juga menerima tobat Nabi Adam. Sungguh Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
Hikmah
Nabi Adam merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah. Gambaran cerita diatas baik dari sudut pandang teatrikal dan hikmah menjadi satu padu cerita yang menarik untuk dibahas. Nabi Adam menjadi pelajaran penting dimana Allah Al-Ghafur (Maha Pengampun), memberikan kesan menancap dan terpatri bahwa memang manusia merupakan tempat salah dan dosa*. Namun dibalik itu semua, Allah lebih Maha Pengampun. Bahkan Allah juga lah yang mengajarkan manusia untuk bagaimana caranya bertobat kepada-Nya. Inilah pelajaran pertama dari manusia pertama yang diajarkan Allah didalam Al-Quran yaitu bertobat kepada-Nya.
*kecuali nabi dan rasul, karena memiliki sifat maksum (tidak memiliki dosa)
Komentar
Posting Komentar